Tari Thengul merupakan sebuah tari tradisional yang berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur. Tari Thengul ini ialah sebuah tari yang diciptakan oleh Joko Santoso pada tahun 1992 dan dibantu seorang penata iringan bernama Ibnu Sutawa (Bramasta 2020:1). Tarian ini bersumber dari sebuah wayang yang diberi nama “Wayang Thengul”. Wayang Thengul sendiri juga merupakan wayang yang berasal dari Bojonegoro. Tari Thengul adalah sebuah warisan budaya masyarakat Bojonegoro yang harus dipertahankan karena Tari Thengul sendiri berperan sebagai salah satu identitas masyarakat Bojonegoro. Tari Thengul memiliki karakter gerak yang diambil dari karakter gerakan Wayang Thengul, dimana gerakan tersebut bersifat kaku, patah-patah dan dinamis atau penuh energi. Karakter gerakan ini juga menunjukkan karakter warga masyarakat Bojonegoro yang cekatan dalam kehidupan sehari-harinya. Tak hanya itu, Tari Thengul juga mempunyai tata busana yang berupa make up yang berbeda dari kebanyakan tari lainnya, make up pada Tari Thengul cenderung terlihat lucu dan seram tergantung ekspresi yang dilakukan oleh si penari, mengingat Tari Thengul juga mempunyai beragam ekspresi yang ditunjukkan oleh penari saat melakukan tariannya. Dalam Tari Thengul ekspresi-ekspresi tersebut juga memiliki filosofi tertentu.
Kebudayaan khas Bojonegoro yang berupa Tari Thengul ini telah menuai banyak sekali prestasi yang cukup membanggakan warga masyarakat Bojonegoro. Namun, tari ini kurang dikenal oleh masyarakat yang berada di luar daerah Bojonegoro, hal inilah yang menjadi latar belakang saya membuat essay ini, yakni untuk mengungkapkan salah satu strategi penyebaran Tari Thengul yang ada di pikiran saya, dimana ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan media massa yang ada. Adapun saya memilih penyebaran lewat media massa lantaran dalam media massa memuat tiga media utama yang mana manusia sering melakukan interaksi dengan media-media ini. Ketiga media ini diantaranya media cetak seperti majalah, buku, dan koran, media elektronik seperti televisi dan radio, serta media sosial seperti lewat aplikasi TikTok, Instagram, Twitter dan sebagainya. Adapun beberapa cara yang dapat digunakan untuk menyebarkan Tari Thengul adalah ebagai berikut :
• Melalui media cetak yakni dengan mencetak sebuah buku ataupun majalah tentang Tari Thengul dan dikemas semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk membaca media cetak tersebut.
• Yang kedua adalah menyebarkannya lewat media elektronik. Penayang acara televisi maupun radio lokal dapat lebih gencar lagi menayangkan kabar atau seputar berita mengenai Tari Thengul dan prestasi-prestasinya, sehingga Tari Thengul ini makin dikenal baik oleh masyarakat luas, dan bahkan dapat meningkatkan minat para masyarakat untuk mempelajarinya..
• Selain menggunakan media elektronik dan media cetak, strategi penyebaran Tari Thengul dapat dilakukan pula menggunakan media sosial, hal ini justru lebih dapat memperluas penyebaran Tari Thengul daripada menggunakan dua media sebelumnya, karena mengingat lebih banyaknya perbandingan masyarakat yang gemar menggunakan media sosial dibandingkan media cetak dan media elektronik. Penyebaran budaya melalui media ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membuat konten yang berisikan tari thengul.
Berdasarkan poin-poin di atas didapati bahwa kesenian Tari Thengul merupakan sebuah kebudayaan yang patut dan harus dilestarikan oleh masyarakat Bojonegoro. Guna melestarikan budaya Tari Thengul dapat dilakukan dengan cara menyebarkannya dan mempromosikannya melalui media massa seperti lewat media cetak, media elektronik, serta media sosial (internet) kepada khalayak ramai, sehingga kebudayaan Tari Thengul khas Bojonegoro semakin dikenal dan diketahui oleh orang-orang yang ada di dalam maupun luar daerah Bojonegoro. Mengigat saat ini lebih banyak pemuda-pemudi yang lebih menyukai belajar tarian modern dari luar daerah bahkan luar negeri. Hal ini dapat diakibatkan oleh adanya globalisasi, maka dari itu, sebagai generasi muda seharusnya kita lebih gencar lagi dalam mempromosikan dan menyebarkan Tari Thengul kepada orang lain supaya Tari Thengul yang merupakan budaya khas Bojonegoro ini tidak punah dikikis zaman di era modern ini.
DAFTAR RUJUKAN
Putra, Bramasta Fajar. 2020. Thengul di Bojonegoro antara tahun 1991-2022. Diakses pada 21
November 2022 melalui https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=tari+thengul&oq=tari#d=gs_qabs&t=1669013288324&u=%23p%3Ds01GrBqTRiMJ
Putriyani, Danna Norisa. 2020. Perancangan buku ilustrasi interaktif Tari Thengul khas
Bojonegoro untuk anak usia 6-9 tahun. Diakses pada 21 November 2022 melalui https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=tari+thengul&oq=tari#d=gs_qabs&t=1669013901202&u=%23p%3Du4dSR4y6t50J
Yasinta, Ramadana. 2016. Struktur gerak dan isi motivasi ragam gerak Tari Thengul karya Joko
di Desa Ngadiluwih Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Diakses melalui https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=gerakan+tari+thengul&btnG=#d=gs_qabs&t=1669079024633&u=%23p%3DRDjUTvfXdSAJ
Blog ini berisi karya Ananda Alifia Chasanah berupa tulisan-tulisan mulai dari esai, puisi, dan lainnya.
Wednesday, January 29, 2025
STRATEGI PENYEBARAN TARI THENGUL LEWAT MEDIA MASSA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
-
Tinggal di tengah hiruk-pikuk pesatnya perkembangan teknologi, tak lantas membuat persaingan di dunia pekerjaan kian melonggar. Para pencari...
-
"Dengan Ilmu Kita Menuju Kemuliaan.” -Ki Hadjar Dewantara Pendidikan merupakan tonggak sokongan utama dari sebuah kemajuan suatu negar...

No comments:
Post a Comment